Rabu, 24 Februari 2016

Batas Wilayah Geografis di Daerah Tropika

logo
Batas Wilayah Geografis Daerah Tropika


MAKALAH


Oleh :
1.        Ilham Budi Susilo                  (151510501037)
2.        Yudi Imawan                        (151510501045)
3.        Athfin Rosyid                                    (151510501112)
                                      






PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
MATA KULIAH SISTEM PERTANIAN TROPIKA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016




 PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan aset bangsa yang tak ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU Nomor 5Tahun 1994 Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi, pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati, serta akses dan pembagian keuntunganyang adil.
Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar pembangunan nasional serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang.
Keanekaragaman hayati menunjukkan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat lain yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

2.    Data
Negara Megadiversitas
Negara megadiversitas adalah negara atau wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibanding luas daratan yang dimiliki.
Kriteria negara megadiversitas.
·         Kekayaan spesies
·         Konsentrasi endemisme
·         Keragaman habitat
·         Ada tidaknya ekosistem hutan tropis
·         Ada tidaknya ekosistem lautan
·         Keragaman budaya
Rangking 12 negara megadiversitas berdasarkan kekayaan spesies dan tingkat endemisme
No
Negara
Skor
Total
Kekayaan spesies
Endemisme
1
Brasil
30
18
48
2
Indonesia
18
22
40
3
Kolombia
26
10
36
4
Australia
5
16
21
5
Meksiko
8
7
15
6
Madagaskar
2
12
14
7
Peru
9
3
12
8
Cina
7
2
9
9
Filipina
0
8
8
10
India
4
4
8
11
Ekuador
5
0
5
12
Venezuela
3
0
3

Urutan 3 besar dalam tabel tersebut merupakan negara yang termasuk beriklim tropis. Indonesia merupakan negara terkaya dalam hal endemisme.  Hutan hujan tropis di Indonesia diperkirakan menyimpan 37.000 spesies tumbuhan, dan 14.800-18.500 spesies di antaranya adalah endemik.  Sejumlah 100 spesies amfibi, 150 reptil, 397 burung, dan 201 spesies mamalia endemik di Indonesia.
PEMBAHASAN
Keanekaragaman makhluk hidup/ keanekaragaman hayati adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana beentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehiddupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai kesehatan sistem biologis.
Kehadiran makhluk hidup ditentukan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat dibedakan sebagai kondisi dan sumber daya. Faktor lingkungan penting yang mempengaruhi kehadiran dan penyebaran oraganisme adalah suhu. Variasi suhu lingkungan menentuakn proses kehidupan, penyebaran dan kelimpahan organisme. Variasi suhu lingkungan alami dapat bersifat siklik (misalnya musiman, harian). Hal ini berkaitan dengan letak tempat di garis lintang (latitudinal), atau ketinggian di permukaan laut (altitudinal). Variasi suhu berdasarkan garis lintang berkaitan dengan variasi musim yang disebabkan oleh posisi poros bumi terhadap matahari.
Interaksi antara suhu, kelembapan, angin, altitudinal, latitudinal, dan topografi menghasilkan daerah iklim yang luas yang dinamakan bioma. Setiap bioma memiliki hewan dan tumbuhan tertentu yang khas. Beberapa bioma yang ada di wilayah tropik  adalah hutan hujan tropik, gurun, padang rumput.
Hutan hujan tropik ini berada di daerah tropik, yaitu di Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya, Costa Rica, dan Malaysia. Curah hujan tinggi yaitu 200 – 255 cm per tahun, matahari bersinar sepanjang tahun. Jenis tumbuhan sangat banyak dan komunitasnya sangat kompleks. Tumbuhan tumbuh dengan subur, tinggi, serta banyak cabang dengan daun yang lebat sehingga membentuk tudung atau kanopi. Tumbuhan khas adalah kelompok liana, yaitu tumbuhan yang merambat, misalnya rotan, dan tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, misalnya anggrek. Binatang yang menghuni hutan hujan tropik adalah berbagai macam burung, kera, babi hutan, tupai, macan, gajah, dan rusa. Wilayah hutan tropika Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi ke dua di dunia setelah Brazilia. Indonesia dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat. Namun baru 1.000 jenis saja yang sudah di data, sedangkan baru sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional (Arief dalam Aksara., dkk 2013).
Beberapa gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
Kemudian adalah padang rumput ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Keanekaragaman hayati sebaiknya dijaga kelestarianya. Hal itu dikarenakan kenakekaragaman hayati yang tinggi mempunyai berbagai manfaat pada manusia dan mahluk hidup lainya. Manfaat tersebut diantaranya adalah untuk bahan pangan, sandang, papan dan rekreasi.
KESIMPULAN
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya. Indonesia terletak di daerah tropik yang memiliki keanekaragaman hayati  yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik dan kutub.Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aksara, R., J.A Weny., La Alio. 2013. Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L). Entropi, 7(1):514-519.
Indrawan, M. Primack, R. Supriatna, J. 2002. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar