Batas Wilayah
Geografis Daerah Tropika
MAKALAH
Oleh :
1.
Ilham Budi Susilo (151510501037)
2.
Yudi Imawan (151510501045)
3.
Athfin Rosyid (151510501112)
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
MATA
KULIAH SISTEM PERTANIAN TROPIKA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan aset
bangsa yang tak ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan
dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU Nomor
5Tahun 1994 Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati,
serta akses dan pembagian keuntunganyang adil.
Keanekaragaman hayati yang tinggi
tersebut merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serbaguna dan
mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar pembangunan
nasional serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan baik pada masa
kini maupun pada masa yang akan datang.
Keanekaragaman hayati menunjukkan
terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat lain
yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu keanekaragaman
gen, jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
2.
Data
Negara Megadiversitas
Negara megadiversitas adalah
negara atau wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi
dibanding luas daratan yang dimiliki.
Kriteria negara megadiversitas.
·
Kekayaan spesies
·
Konsentrasi endemisme
·
Keragaman habitat
·
Ada tidaknya ekosistem hutan
tropis
·
Ada tidaknya ekosistem
lautan
·
Keragaman budaya
Rangking 12 negara
megadiversitas berdasarkan kekayaan spesies dan tingkat endemisme
No
|
Negara
|
Skor
|
Total
|
|
Kekayaan spesies
|
Endemisme
|
|||
1
|
Brasil
|
30
|
18
|
48
|
2
|
Indonesia
|
18
|
22
|
40
|
3
|
Kolombia
|
26
|
10
|
36
|
4
|
Australia
|
5
|
16
|
21
|
5
|
Meksiko
|
8
|
7
|
15
|
6
|
Madagaskar
|
2
|
12
|
14
|
7
|
Peru
|
9
|
3
|
12
|
8
|
Cina
|
7
|
2
|
9
|
9
|
Filipina
|
0
|
8
|
8
|
10
|
India
|
4
|
4
|
8
|
11
|
Ekuador
|
5
|
0
|
5
|
12
|
Venezuela
|
3
|
0
|
3
|
Urutan 3 besar dalam tabel
tersebut merupakan negara yang termasuk beriklim tropis. Indonesia merupakan
negara terkaya dalam hal endemisme.
Hutan hujan tropis di Indonesia diperkirakan menyimpan 37.000 spesies
tumbuhan, dan 14.800-18.500 spesies di antaranya adalah endemik. Sejumlah 100 spesies amfibi, 150 reptil, 397
burung, dan 201 spesies mamalia endemik di Indonesia.
PEMBAHASAN
Keanekaragaman makhluk hidup/ keanekaragaman hayati adalah suatu
istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah
dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen,
spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses
ekologi dimana beentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan
sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehiddupan dalam ekosistem atau bioma
tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai kesehatan sistem
biologis.
Kehadiran makhluk hidup
ditentukan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat dibedakan sebagai
kondisi dan sumber daya. Faktor lingkungan penting yang mempengaruhi kehadiran
dan penyebaran oraganisme adalah suhu. Variasi suhu lingkungan menentuakn
proses kehidupan, penyebaran dan kelimpahan organisme. Variasi suhu lingkungan
alami dapat bersifat siklik (misalnya musiman, harian). Hal ini berkaitan
dengan letak tempat di garis lintang (latitudinal), atau ketinggian di
permukaan laut (altitudinal). Variasi suhu berdasarkan garis lintang
berkaitan dengan variasi musim yang disebabkan oleh posisi poros bumi terhadap
matahari.
Interaksi antara suhu,
kelembapan, angin, altitudinal, latitudinal, dan topografi menghasilkan daerah
iklim yang luas yang dinamakan bioma. Setiap bioma memiliki hewan dan tumbuhan
tertentu yang khas. Beberapa bioma yang ada di wilayah tropik adalah hutan hujan tropik, gurun, padang
rumput.
Hutan hujan tropik ini
berada di daerah tropik, yaitu di Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya,
Costa Rica, dan Malaysia. Curah hujan tinggi yaitu 200 – 255 cm per tahun,
matahari bersinar sepanjang tahun. Jenis tumbuhan sangat banyak dan
komunitasnya sangat kompleks. Tumbuhan tumbuh dengan subur, tinggi, serta
banyak cabang dengan daun yang lebat sehingga membentuk tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas adalah kelompok liana, yaitu tumbuhan yang merambat, misalnya
rotan, dan tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain,
misalnya anggrek. Binatang yang menghuni hutan hujan tropik adalah berbagai
macam burung, kera, babi hutan, tupai, macan, gajah, dan rusa. Wilayah hutan
tropika Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi ke dua di dunia
setelah Brazilia. Indonesia dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat.
Namun baru 1.000 jenis saja yang sudah di data, sedangkan baru sekitar 300
jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional (Arief dalam
Aksara., dkk 2013).
Beberapa gurun terdapat
di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang
hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan
malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan
menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki
akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di
gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
Kemudian adalah padang rumput ini terdapat di daerah
yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas
(peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada
terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala,
gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
Keanekaragaman hayati sebaiknya dijaga
kelestarianya. Hal itu dikarenakan kenakekaragaman hayati yang tinggi mempunyai
berbagai manfaat pada manusia dan mahluk hidup lainya. Manfaat tersebut
diantaranya adalah untuk bahan pangan, sandang, papan dan rekreasi.
KESIMPULAN
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk
hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda.
Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran,
warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya. Indonesia terletak di daerah
tropik yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan
dengan daerah subtropik dan kutub.Kegiatan manusia dapat menurunkan
keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman
lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan
keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan
pemuliaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aksara, R., J.A Weny.,
La Alio. 2013. Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari Ekstrak Metanol Kulit Batang
Mangga (Mangifera indica L). Entropi, 7(1):514-519.
https://www.academia.edu/12482440/KEANEKARAGAMAN_HAYATI_BIODIVERSITY_fitman_006
di kutip pada 21 Februari 2016
http://diversitaspisang.blogspot.co.id/2011/07/3-keanekaragaman-tingkat-ekosistem.html
di kutip pada 21 Februari 2016
Indrawan, M. Primack, R.
Supriatna, J. 2002. Biologi Konservasi.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar