Bagaimana sih rasanya kuliah di faperta? “Macul” di
sawah gitu ya????
|
Kunjungan ke Desa Ajung |
Mungkin bagi kalian mahasiswa faperta pernah mendapat
atau mendengar pertanyaan itu? Ya, mindset setiap orang terhadap setiap hal
memang terkadang berbeda dari kenyataan sesungguhnya. Orang awam pikiranya
pertanian itu cuman nyangkul, membajak di sawah, panas-panasan di lading dan
berderet pikiran miring yang masih banyak. Di Agroteknologi UNEJ aku
mempelajari banyak hal, mulai dari tentang materi hingga ke bersyukurnya kita
akan ciptaan Tuhan.
Kuliah di
faperta memang menarik, kuliah disini benar-benar seperti kuliah. Mulai dari
tugas yang harus dari referensi ilmiah, dosenya yang unik sampai ke
fasilitasnya yang menunjang praktikum. Pada semester 1 baik agroteknologi
maupun agribisnis sama-sama menempuh makul sosiologi pedesaan. Makul tersebut
mewajibkan kita untuk mendapatkan data ke Desa yang telah ditentukan. Aku
terkejut, karena baru semester 1 dan masih berbau maba sudah terjun ke lapang
untuk mendapatkan data. Namun disitu justru ada keseruan yang membuat aku
menjadi tahu fakta sesungguhnya tentang pertanian yang ada dialapang. Ngobrol
sama petani, dengan ketua kelompok tani dan kepala desa sudah biasa. Sehingga nanti
kedepanya aku tidak akan canggung untuk menghadapinya. Terjadi hal unik saat
praktikum ini, aku saat wawancara dengan warga mereka terkadang menggunakan
bahasa Madura, sehingga aku kurang tahu dengan apa yang dijawab. Akhirnya aku
hanya menjawab iya saja. Pada prodi agroteknologi, tidak hanya mempelajari
tentang tanaman dan sebagainya, namun juga mempelajari ilmu ekonomi, pemasaran
dan management bisnis yang baik. Sehingga aku tidak hanya belajar tentang
pengetahuan alam saja, tetapi juga ekonomi, sosial, kima, fisika dan lainya.
Itulah alasanku memilih faperta, ilmunya seperti gado-gado. hehe
Pada pratikum
Pengantar Ilmu Tanaman, aku juga terdapat praktikum lapang. Yang pertama yaitu
praktikum di rembangan, rembangan merupakan daerah kaki gunung argopuro yang
suhunya sejuk. Suasana disana cukup menarik, cukup untuk refreshing ditengah
laporan yang banyak. Selain itu, juga ada praktikum di Agrotechopark Jubung,
disana merupakan wahan baru tempat berbagai tanaman obat.
Setiap
minggu aku selalu keperpustakaan untuk meminjam buku. Namun bukan buku untuk
dibaca seperti komik dan majalah. Melainkan untuk digunakan sebagai referensi
mengerjakan laporan dan tugas lainya. Di faperta, seluruh laporan menggunakan
referensi resmi dan ilmiah, bukan dari internet ataupun blogspot yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
Suka
duka kuliah difaperta cukup banyak. Sukanya adalah disini aku dapat memahami
bahwa tanaman yang diciptakan Tuhan itu menfaatnya begitu besat bagi mahluk
hidup lainya. Selain itu di faperta teman-temanya cukup keren, meskipun kadang
kelakuanya suka bikin jengkel namun itulah keseruan di faperta. Apalagi jika
banyak tugas dan laporan, maka akan mengerjakan bersama-sama di kos temen atau
di samcor tempat wifi gratis. Disitulah tempat sharing dan bercerita dengan
teman-teman mengenai dunia perkuliahan dan percintaan.
Dukanya di faperta yaitu seakan-akan
tidak ada akhir pekan alias kurang merasakan liburan jika praktikum sudah mulai
menyerang para mahasiswanya. Pada hari sabtu ada praktikum juga, padahal itu
seharusnya hari libur bagi mahasiswa. Karena tugas banyak, maka seringlah
begadang. Tidur 2-3 jam bagi mahasiswa sudah cukup. Prinsip sebagaian mahasiswa
faperta adalah pantang tidur sebelum laporan selesai, pantang makan sebelum
laporan diprint. Hehew.
Namun, jika sudah selesai UAS. Aku dan teman-teman akan bermain ketempat yang asik dan seru. Seakan melampiaskan kepenatan yang telah dialami selama 1 semester. Jika waktu kuliah harus serius, maka waktu liburan juga harus serius.
Harwork and Hardplay!!!