TENUN IKAT ATBM
1) SEJARAH BERDIRINYA
Tenun
ikat di Bandar Kidul Kediri ini sudah ada sejak dulu. Sulit dipastikan kapan
tenun ikat initelah ada di Bandar Kidul. Menurut para pengrajin tenun ikat di
Bandar Kidul bersifat turun temurun dan sekarang telah mencapai 3 turunan.
Dahulu produk tenun ikat di Bandar Kidul masih berupa tenun Palikat atau Kotak.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tenun Palikat sudah banyak dibuat dengan
mesin maka para pengrajin tenub Bandar mencari model lain yakni tenun ikat / tenun
kembang.
2) TENUN IKAT ATBM
Tenun ikat ATBM adalah
singkatan dari Alat Tenun Bukan Mesin. Tenun Ikat ATBM adalah tenun ikat yang
dibuat oleh tangan tanpa bantuan mesin yang modern seperti pabrik, oleh sebab
itu waktu pengerjaan tenun ikat sangat lama karena memerlukan banyak tahap dan
banyak proses alur kerja. Ada 14 tahap dari benang putih sampai menjadi kain.
Setiap tahap atau alur kerja itu dibutuhkan tenaga kerja khusus dibidang
tersebut. Jadi, tenun ikat ATBM bisa memberikan lapangan kerja untuk masyarakat,
khususnya disekitar sentra kain tenun ikat ini.
3) PROSES PEMBUATAN TENUN
IKAT
a) Proses Pembuatan Lusi /
Keteng
1. Proses pencelupan benang/pewarnaan
yaitu memberikan warna pada benang dari warna dasarnya menjadi
warna yang kita inginka. Pewarnanya adalah pewarna tekstil.
2.
Pemintalan benang/ Guben yaitu memintal benang pada kelos
3.
Skeer menata benang yang telah dipintal bum.
4.
Grayen yaitu menyambung benang yang lama yang terdapat pada alat tenun dengan
benang baru (benang yang telah ditata di bum)
b) Proses Pembuatan Pakan / Umpan
1. Pemintalan benang/ goben
2. Reek yaitu menata benang
pada bidangan, Bidangan tersebut biasa disebut “Bak”
3. Pemberian motif/ desain
gambar
4. Pengikatan motif/ desain
5. Colet yaitu pemberian
warna kombinasi
6. Pencelupan
7. Pelepasan tali/ oncek
8. Mengurai benang untuk
dijadikan umpan/ pakan (mindah)
9. Pemintalan pakan pada
palet
10. Pemintalan tenun.
Lihat videonya di sini
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Follow @Ilham_boedi77
Salam hangat dari Ilham Budi Susilo